Komisi VIII DPR RI melakukan kunjungan kerja ke Kementerian Agama Kota Depok. Kunjungan kerja tersebut untuk mendengar kesiapan Kemenag Depok menghadapi musim haji tahun 1445H/2024M mendatang.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Diah Pitaloka mengatakan, kunjungan kerja tersebut untuk mendengar masukan dan kendala yang dihadapi dalam persiapan pelaksanaan haji tahun depan.
“Kita ingin mendengar masukan juga kendala dalam persiapan haji tahun depan dan apa yang perlu diperdalam sehingga jadi bahan masukan kepada Kemenag saat rapat kerja mendatang,” terang Diah, Jumat (1/12/2023).
Pada pertemuan yang dihadiri Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Nur Arifin, Kabag TU Kantor Wilayah Kemenag Jawa Barat Mohammad Ali Abdul Latief, DPR menyoroti adanya porsi batu. Menurut Diah, porsi batu ini harus dilakukan deteksi dini sebelum tahap pelunasan.
“Porsi batu harus diselesaikan, lakukan deteksi dini, sehingga tidak mengganggu tahapan pelunasan haji,” ujar Diah.
Kepala Kantor Kemenag Kota Depok Enjat Mujiat menjelaskan, porsi batu adalah jemaah haji yang berhak melunasi namun saat mereka dipanggil atau dihubungi untuk melakukan pelunasan tidak ada, alamatnya tidak terdeteksi.
“Porsi batu ini setiap tahun muncul, porsinya ada, namun orangnya atau jemaah tersebut tidak bisa dihubungi. Kita telah melakukan mitigasi dengan menurunkan tim yang terdiri penyuluh agama untuk melakukan cek ke alamat jemaah tersebut, namun jemaah tersebut tidak ada, pindah alamat,” kata Enjat.
“Sebab lain, karena suaminya meninggal, dan jemaah tersebut membatalkan haji. Porsi batu tahun 2023 berjumlah 43 orang,” sambung Enjat.
Enjat menyampaikan, Kemenag Depok terus menerus melakukan upaya peningkatan kualitas layanan jemaah haji, dengan menggandeng sejumlah institusi seperti dengan Dinas Informasi dan Komunikasi Pemda Depok untuk sosialisasi.
“Kantor Imigrasi untuk membuat paspor kolektif, Dinas Kesehatan untuk kesiapan kesehatan jemaah. Menggandeng KBIHU untuk bimbingan haji dan mendorong jemaah mandiri secara ibadah,” ujarnya.
Terkait dengan bio visa haji, Enjat mengatakan butuh handphone yang mendukung untuk melakukan bio visa agar dalam proses pemvisaan lebih cepat.
“Harus handphone bagus, sementara yang dimiliki rata-rata tidak support. Kasus yang seringkali ada, beberapa jemaah lanjut usia susah terbaca sidik jarinya. Sehinga tidak cukup sekali,” sebut Enjat.
Untuk petugas haji, Enjat menyampaikan Kemenag Depok akan melakukan seleksi yang ketat. Ia ingin petugas handal, petugas kloter yang berniat melayani jemaah sepenuhnya baik di Tanah Air dan di Tanah Suci.
“Akan dilakukan seleksi ketat, transparan,” tandas dia.
Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Yuli Rahmawati menambahkan, tahun ini, kuota haji Kota Depok berjumlah 1.660 orang. Jumlah calon jemaah sebanyak 45.819 orang. Adapun masa tunggu haji di Depok 29 tahun.
“Alhamdulillah, prosentasi jemaah haji Kota Depok yang meninggal relatif kecil, tahun lalu hanya 3 orang. Ini karena mitigasi yang jelas dan layanan haji di Arab saudi yang bagus,” ujar Yuli.
Posting Komentar